Pertanian memainkan peran penting dalam ketahanan pangan, dengan sepertiga populasi dunia bergantung pada sektor ini. Namun, sektor pertanian menghadapi tantangan signifikan, termasuk pertumbuhan populasi, urbanisasi, perubahan iklim, degradasi lahan, dan keterbatasan sumber daya air. GIS (Sistem Informasi Geografis) telah menjadi alat yang sangat efektif dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, dengan memungkinkan pengelolaan lahan, sumber daya air, dan kesehatan tanaman yang lebih efisien. GIS memungkinkan identifikasi faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi produktivitas pertanian, seperti kualitas tanah, pola curah hujan, dan topografi. GIS juga memungkinkan pemetaan risiko bencana alam, seperti banjir dan kekeringan, yang memungkinkan petani mengambil langkah-langkah mitigasi yang lebih baik. Dalam perencanaan ketahanan pangan, GIS memungkinkan analisis spasial terhadap pola produksi dan distribusi pangan, termasuk pemetaan wilayah yang mengalami kelebihan atau kekurangan pangan. GIS juga dapat digunakan untuk memodelkan dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan di masa depan. Investasi dalam pengembangan teknologi GIS dan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan di sektor pertanian sangat penting untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
dev.to
dev.to